Monday, February 8, 2010

Masa kecilku


Ini adalah tentangku, kisah perjalananku, yang terlahir dari keluarga sederhana, sebagai sosok yang sederhana, dari 3 bersaudara, coba melangkah temukan jati diri, menjadi diri sendiri.

Masih kuingat jelas masa kecilku, bermain di sungai tepat di belakang rumah, dan sesekali ikut ayah mengambil pasir di sana dengan getek bambunya untuk membuat genteng, juga seringkali aku ikut angkat genteng itu manakala tiba waktu pembakaran, sungguh begitu kunikmati masa - masa itu. Sosok Ayah, yang nampak begitu keras tapi begitu tegas, sosialmu yang begitu tinggi, bahkan sampai saat ini ketika dirimu sudah mulai rapuh, Aku bangga denganmu Ayah.

Seiring berjalannya waktu, semua pun berubah.... karena suatu kondisi kedua orang tuaku begitu protect ke diriku,tepatnya ketika selesai TK,masuk thn ajaran baru masuk SD.

Hmmm, seringkali aku merasa iri melihat semua teman - temanku bisa bermain, berlarian, petak umpet, minum es, juga ikut kegiatan olahraga, sementara aku ?? hanya bisa melihat, tanpa boleh mendekat, apalagi bisa bergabung, tapi seringkali kulanggar itu semua, dan akibatnya?
Bunda pasti bertanya, apa yg sudah kau langgar, hingga kau spt ini ??

Masih kuingat jelas, bagaimana bunda menjaga dan merawatku, hingga terakhir tepatnya kelas 3 SMP, menjelang ujian terakhir, diantara banyaknya usaha jg doa yang telah kau lakukan, keputus asaan itu mendera.
Dan Allah menunjukkan kebesaranNYA, dari istirahat panjangku ia berikan mu'zizat itu, terima kasih untuk semua Ya Robb.

Bunda sungguh, Kau adalah wanita terhebat yg pernah kulihat, kelembutan, kasih sayang jg kesabaranmu dalam menjagaku, merawatku, tak ada kata yang mampu mewakikan semua itu.


Hmmm,
Juga masih kuingat ketika masa kecil, cita - citaku menjadi guru, tapi setelah warna itu kutemui, keinginanku berubah, aku ingin menjadi seorang perawat, yaa perawat.
Kubayangkan, dengan baju putihnya, bersih, tulus dengan niatannya, utk menolong, menjaga sesama, dan kupikir hanya itu perantara yg bisa membantuku untuk menemukan ramuan, yg bisa mengurangi, bahkan mengobati anak2 yang spt ku dulu. Tapi Tuhan berkata lain, duniamu bukan di sini Nak.

Hmmm,
itu hanyalah sekelumit perjalan awalku, menapaki perjalanan ini....

Tapi dari sekian warna yg ada, aku makin sadar ada sesuatu yang selalu KAU sampaikan di sana...

Bahwa segala sesuatu ada yang mengatur, dan tak seharusnya kita berputus asa, karena dari setiap kesulitan akan ada kemudahan, dan Engkau Maha berkehendak atas segala sesuatu.
Dan dari sekian warna itu jg, harusnya aku sadar.... Bahwa dalam hidup, harus ada niatan tulus, rasa kasih sayang untuk bisa ada, saling bahu, saling mengulurkan, juga kesabaran dan keikhlasan dalam menjalani semua ketetapanNYA.

Terima kasih untuk semua Karunia MU ya Allah.
Sungguh, hanya Rahmat dan RidhoMU lah yang kuharap.

No comments:

Post a Comment

"Diantara riak gelombang yang ada,
Indah warna gulungan ombak yg datang,
meninggal kan buih di tepian, surut kembali ke asal. "